Kamis, 04 September 2008

Alasan Chelsea Gagal Raih Robinho


Ternyata Chelsea telah melakukan kesalahan sepele, tapi berrakibat fatal dalam usaha membeli Robinho dari Real Madrid. Akibat kesalahan itu, Madrid pun akhirnya memilih menjual Robinho kepada Manhcester City. Apalagi, The Citizens membayar lebih mahal, yakni 32,5 juta pounds (sekitar Rp533,8 miliar).Hal itu diungkapkan oleh Robinho sendiri di sela-sela latihan bersama timnas Brasil di Sao Paolo, Kamis (4/9). Padahal, katanya, "Aku sebenarnya lebih suka begabung dengan Chelsea."

Kesalahan yang dimaksud, Chelsea terlalu pecaya diri bisa mendapatkan Robinho. Sehingga, The Blues dengan lancang langsung membuat kostum Robinho dan replikanya malah sudah dijual ke masyarakat. Ini yang membuat Real Madrid tersinggung, sehingga memutus negosiasi dengan Stamford Bridge.

"Itu kesalahan Chelsea. Mereka telah telah menempatkan namaku di kostum tanpa aku pernah menandatanganinya. Ini yang membuat harga diri Real Madrid merasa diusik," jelasnya.

Itu sebenarnya hanya salah satu masalah yang membuat Chelsea gagal mendapatkannya. Di saat terakhir bursa tansfer, Manchester City kemudian datang dengan tawaran yang lebih tinggi. Madrid pun dengan senang hati melepaskan Robinho kepada The Citizens.

"Terlepas dari itu, aku bahagia dengan perpindahan ke Manchester City. Aku bergabung dengan klub yang besar juga. Memang, Man. City tak meraih gelar dalam beberapa tahun terakhir, tapi aku adalah bagian dari proyek yang akan memulai perburuan gelar," katanya.

Robinho menambahkan, Madrid sendiri sebenarnya tak penah berniat mempertahankannya. Bahkan, klub tersebut menggunakan dirinya untuk membeli Cristiano Ronaldo. "Madrid tak menghendakiku tetap berada di Santiago Bernabeu. Maka, aku pun tak ingin bertahan," katanya.

Jikapun kemudian Presiden Madrid Ramon Calderon dan pelatih Bernd Schuster menyatakan tak ingin Robinho pergi, itu lebih karena Madrid sudah gagal membeli pemain baru. Terutama kegagalan mendapatkan Cristiano Ronaldo.

"Sebenarnya aku tak ingin meninggalkan Madrid dengan cara berkonflik lebih dulu. Tapi, itu tak mungkin karena Madid sendiri sedang frustrasi akibat gagal membeli pemain yang diinginkan," jelasnya.

Robinho juga membantah telah menangis saat meminta kepada Ramon Calderon agar dia dibolehkan pindah. "Aku menangis karena Calderon tak memberiku izin tampil di Olimpiade. Itu sangat membuatku sedih. Aku hanya mengatakan kepadanya tentang kebenaran, bahwa aku tak ingin tetap di Madrid. Tapi, dia tak mau mendengarkanku karena sedang frustasi gagal membeli pemain yang diinginkan," lanjutnya.

Tentang kritikan Pele bahwa dia meninggalkan Madrid dengan cara yang buruk, Robinho tak terlalu tersinggung. Menurutnya, jika Pele dalam posisi yang sama, pasti akan melakukan seperti dirinya.

"Sayangnya, hal-hal yang tak mengenakkan terjadi. Aku tak ingin berkonflik dan mendapat kritikan bahwa diriku tak profesional. Tapi, ada dua kundisi yang memaksaku melakukan hal itu," tegasnya.

Tidak ada komentar:

My Blog Statistic