Selasa, 09 September 2008

Sandiwara Robinho


Sebuah sandiwara besar dimainkan Robinho. Panggungnya adalah bursa transfer musim panas. Boleh saja Robinho mengemukakan bahwa penjualan kaus atas namanya merupakan pencetus kegagalan dirinya bergabung ke Chelsea.

Tapi, dari pengakuan agennya ada sebuah konspirasi yang memanfaatkan Chelsea sebagai umpan. Agen Robinho, Wagner Ribeiro mengaku bahwa dirinya memanfaatkan minat besar Chelsea. Semata-mata minat itu dijadikan alasan klienya untuk hengkang dari Real Madrid. Tidak jadi masalah jadi atau tidak ke Chelsea, karena yang pasti bintang Brasil berusia 24 tahun harus meninggalkan Santiago Bernabeu.

Seperti sudah diketahui, Robinho akhirnya bergabung ke Manchester City dengan fee yang memecahkan rekor transfer termahal di Inggris, 32,5 juta pound. Sebagaimana dikutip Daily Mail, Ribeiro berkata: “Saya terbang ke London untuk memulai strategi, bertemu dengan Chief Executive Chelsea, Peter Kenyon. Saya kemukakan detail kemungkinan ke Chelsea dan itu dikemukakan ke media—yang hanya sebuah permainan, namun sesuai peraturan (transfer).”

The Blues termakan umpan. Robinho yang memang menjadi target Luiz Felipe Scolari—pelatih anyar Chelsea—bergegas melemparkan tawaran. Namun kesepakatan antara Chelsea dan Madrid tidak tercapai. Sampai hari terakhir bursa City menyodorkan tawaran, “Jadi saya katakan ya saja dengan tawaran City yang lebih besar,” imbuhnya.

Sementara itu rekan Robinho di Timnas Brasil, Luis Fabiano ternyata merupakan salah satu penyerang yang diincar The Citizens. Konsorsium Abu Dhabi yang semakin dekat mengakuisisi City sengan penawaran 200 juta pound berusaha menyatukan trio Selecao (satunya Jo Alves yang sudah dibeli dari CSKA Moskow) di City of Manchester Stadium pada hari terakhir bursa.

Klaim tersebut diakui agen Fabiano yang akhirnya bertahan di Sevilla. “City menginginkan Luis Fabiano musim (panas) ini, tapi ia senang di Sevilla dan memilih menunggu (bertahan),” kata Jose Fuentes, agen Fabiano, kepada Setanta Sports. “Setiap tawaran yang datang kami serahkan ke Sevilla dan klub memutuskan (terlebih dahulu)—menerima atau menolaknya.”

Fabiano yang pernah dihubung-hubungkan dengan Manchester United dan Tottenham Hotspur memang padanan pas buat Robinho. Fabiano dalam tiga tahun terakhir konsisten dengan ketajamannya. Per musim ia mengoleksi rata-rata 23 gol. Formula apik Fabiano-Robinho bisa terlihat dari pertandingan terakhir yang dimainkan Brasil. Fabiano mencetak dua gol dan Robinho sisanya saat Brasil mencukur Chile dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia, Minggu (7/9)

Tidak ada komentar:

My Blog Statistic