Minggu, 06 Juli 2008

Abramovic dituduh korupsi


Kabar tak sedap berembus di Stamford Bridge. Menurut suratkabar The Times, pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dituduh menggunakan cara politik di mana dia harus membayar uang bernilai miliaran dolar Amerika Serikat agar tetap meraup keuntungan besar dan menjadi orang terkaya.Mengutip dokumen pengadilan setebal 52 halaman tentang perseteruan Abramovich dengan Boris Berezovsky, The Times mengklaim Abramovich membayar kepada oligarki--pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu--yang lebih tua, sehingga dia dengan cepat bisa mendapat saham-saham mereka dari sektor minyak dan aluminium di Rusia yang muncul setelah Uni Soviet pecah.

Benar saja, "perang aluminium" itu menimbulkan kekerasan yang mencabut nyawa lebih dari 100 kehidupan. Akibatnya, Abramovich bertambah kaya karena penghasilan taipan Rusia itu kini diperkirakan mencapai 11,4 miliar poundsterling (sekitar Rp 208 triliun).

Abramovich digugat di London Commercial Court. Barezovsky yang kini berusia 62 tahun mengklaim, dia dipaksa untuk menjual saham-sahamnya di Sibneft, Rusal dan ORT--perusahaan oli, aluminium dan televisi--dengan harga murah, yang mana dari perusahaan-perusahaan itu Abramovich meraup keuntungan besar.

Dokumen di pengadilan mengatakan bahwa pemilik Chelsea menuduh Brezovsky, begitu pun dengan Badri Patarkatsishvili, meminta uang untuk membantunya menjadi terkenal.

"Sebelum dekrit bulan Agustus 1995, tergugat mengatakan kepada Mr Berezovsky bahwa dia berharap bisa mengontrol Sibneft. Sebagai gantinya, tergugat setuju menyediakan bagi Mr Berezovsky dana yang dibutuhkan untuk menghidupkan kembali ORT, Mr Berezovsky setuju menggunakan pengaruh pribadi dan politik untuk mendukung proyek dan memberikan jalan untuk menciptakan Sibneft."

Abramovich membayar 500 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 4,6 triliun) kepada Patarkatsishvili untuk melindungi dirinya dari "perang aluminium" dan pemilik Chelsea itu mengakui, dia berutang kesuksesannya kepada pria Georgia tersebut.

The Times melaporkan bahwa Patarkatsishvili, yang meninggal pada usia 52 tahun karena serangan jantung, adalah orang yang keji dan mengorganisir kejahatan. Dokumen pengadilan itu berbunyi, serangan jantung itu terjadi di bandara Swiss, ketika Abramovich meminta dia membayar 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 11,972 triliun) kepada Berezovsky.

John Mann, seorang jurubicara Abramovich dan Millhouse Capital, mengatakan bahwa perkara ini masih terus berlanjut. Karena itu, sementara kasus masih bergulir, mereka tak mau memberikan komentar.

Berezovsky telah mengonfirmasi bahwa dokumen pengadilan itu akurat, namun dia tidak bisa membuktikannya. "Itu bukan pekerjaanku, itu pekerjaan para pengacaraku," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

My Blog Statistic